Selasa, 21 Oktober 2008

Terapi Visual

Pelatihan anak autis secara visual
Penyandang autis lebih bisa memahami informasi yang diterima dalam bentuk gambar dibandingkan dengan bahasa lisan ataupun tulisan, oleh karena itu dalam mengajar mereka dibutuhkan tatalaksana khusus. Duapuluh persen dari penyandang autisme tidak akan bicara, bagi mereka dapat diajarkan ketrampilan komunikasi dengan cara lain, yaitu
gambar-gambar atau Picture Exchange Communication (PEC) atau Computer Pictograph for Communication (COMPIC) atau Communication Through Picture. Gambar-gambar tersebut dapat disusun di papan komunikasi manual ataupun melalui komputer. Secara umum anak autis memiliki kemampuan yang menonjol di bidang visual. Mereka lebih mudah untuk mengingat dan belajar, bila diperlihatkan gambar atau tulisan dari benda-benda, kejadian, tingka llaku maupun konsep-konsep abstrak. Dengan melihat gambar atau tulisan, anak autis akan membentuk gambaran mental atau mental image yang jelas dan relatif permanen dalam benaknya. Bila materi tersebut hanya diucapkan saja mereka akan mudah melupakannya karena daya ingat mereka amat terbatas. Karena itu dalam melakukan terapi digunakan sebanyak mungkin kartu-kartu bergambar dan alat bantu visual lain untuk membantu mereka mengingat, hal ini juga berlaku untuk anak autis yang hanya mengalami gangguan di bidang verbal. Untuk melatih penderita agar bisa berkomunikasi, kita harus menyesuaikan diri dengan gaya komunikasi mereka. Orang tua dan pendidik bisa menggunakan ekspresi wajah, gerak isyarat, mengubah nada suara, menunjuk gambar, menunjuk tulisan, menggunakan papan komunikasi dan menggunakan simbol-simbol. Cara-cara tersebut tidak hanya digunakan secara tersendiri, tetapi juga dapat digabungkan sehingga membentuk pesan yang lebih kuat. Cara-cara tersebut diatas, dapat diintegrasikan dengan menggunakan teknologi multimedia interaktif. Karakter sebuah aplikasi multimedia interaktif adalah gabungan dua atau lebih dari beberapa media, yang dapat diakses secara interaktif, sehingga membentuk sebuah efek komunikasi yang kuat. Sebuah studi yang dilakukan oleh Software Publisher Association (SPA) tentang keefektifan penggunaan teknologi menunjukkan manusia mendapat 80 persen pengetahuan dari melihat, tetapi hanya 11 persen yang teringat. Persentase ini lebih kecil melalui pendengaran tetapi hasil yang diingat lebih tinggi. Kombinasi keduanya akan sangat efektif dan menaikkan daya ingat hingga 50 persen. Dengan demikian aplikasi multimedia merupakan sarana yang tepat untuk pendidikan.


Sumber: http://images.dartz.multiply.com/attachment/0/SDV21QoKCr0AAGFEzKU1/RANCANGAN%20KOMUNIKASI%20VISUAL.pdf?nmid=97313302

Tidak ada komentar: